Sebut saja si Udin, seorang lelaki umur empat puluhan yang mempunyai watak sabar dan periang. Namun akhir akhir ini terlihat sering murung, uring uringan dan gampang marah. Alkisah, beberapa bulan yang lalu si Udin yang karyawan Bank ini terkena PHK akibat dari krisis global yang melanda perekonomian seluruh negara negara di dunia. Untuk hal yang satu ini, sebetulnya dia tidak terlalu merisaukan, karena dia tergolong seorang pria yang tangguh, ulet dan tidak gengsian. Dari seorang pegawai bank yang tadinya selalu tampil perlente, kini berubah menjadi tukang ojek yang berjaket kumal dan bergelut dengan debu jalanan.
Sebetulnya yang membuat hidupnya kacau balau adalah akibat dari ulah istrinya. Sebagai seorang istri yang biasanya selalu berkecukupan, kini harus hidup apa adanya, yaitu bergantung kepada suaminya yang berprofesi sebagai tukang ojek dengan penghasilan tidak menentu. Maka akhir akhir ini, istrinya yang dulu ia lihat manis, lembut dan penuh perhatian, sekarang berubah menjadi seperti sosok kuntilanak yang menakutkan. Setiap hari Udin yang sedang berada pada masa masa sulit dan pahit itu, masih harus menghadapi umpatan,cacian dan gugatan gugatan atau protes -protes dari istrinya. Istrinya selau mengatakan” laki laki yang tidak berguna lah, aku nyesel kawin sama kamu lah” dasar lelaki bego lah” dan sebagainya. Sebetulnya satu, dua sampai tiga hari Udin masih bisa memaklumi kelakuan istrinya itu, namun setelah berjalan dua bulan dan kelakuan istrinya makin menjadi, ia mulai tidak sabar menghadapinya.Untunglah Si Udin ini termasuk laki laki yang penuh dengan kehati hatian dalam mengambil keputusan, dan tidak terjebak oleh jalan pintas yang sering meninggalkan segumpal penyesalan.
Akhirnya Udin mulai merenung dan berfikir,” Ach ternyata kelembutan, kasih sayang dan perhatian istriku waktu itu bukan sesuatu yang tulus, ternyata dia bukan wanita yang baik budi pekertinya, bukan wanita soleha, buktinya setelah aku jatuh miskin dia begitu bencinya terhadapku”. Kira kira apa yang harus aku perbuat? Ohh tidak, aku tidak boleh tinggal diam, aku harus berbuat sesuatu, bagaimanapun dia adalah istriku, orang yang telah setia mendampingiku bertahun-tahun, aku tidak boleh mengambil keputusan secara sepihak yaitu menceraikannya dengan alasan hanya sebuah ketidak cocokan, aku harus sanggup merubah perangainya yang buruk.
Setelah sekian lama dia berfikir, akhirnya Udin memutuskan untuk pergi menghadap Mbah Kyai Buddhidjati yang tinggal dikampung sebelah, konon katanya beliau ini terkenal sangat bijaksana dan juga waskita.
Maka sampailah Udin dirumah Mbah Kyai yang sederhana namun suasananya begitu sejuk, tentram dan penuh kedamaian. Setelah acara basa basi secukupnya, mbah kyai mulai bertanya:
Mbah Kyai: Nak, wonten gati menapa penjenengan keroyo royo kersa rawuh wonten rompok kula ingkang reyot menika (Nak, ada apa gerangan, kamu bersusah payah sudi mengunjungi gubukku yang sederhana ini)
Udin : Anu… Mekaten Mba Yai,(Anu …begini Mbah Kyai), kedatangan saya kemari yang pertama mau bersilaturahmi, terus yang kedua mau minta nasehat perihal istri saya.
Mbah Kyai : Oya trimakasih nak atas kunjunganmu, memangnya istrimu kenapa? sampai kamu sedemikian bingung.
Akhirnya Udin menceritakan tentang kehidupannya yang akhir akhir ini sudah tidak harmonis lagi, perangai istrinya yang kini berubah total dan sebagainya. Pokoknya dia bercerita A sampai Z secara detail dan tak tersisa kisahnya secuilpun. Mendengar cerita itu, Mbah Kyai manggut manggut dan tersenyum:
Mbah Kyai : Nak Udin, kamu pernah nonton filmKuntilanak atau sundel bolong yang menyeramkan itu? bukankah dalam cerita itu sikuntilanak bisa di ubah menjadi manusia yang cantik seperti bidadari?
Udin : Ya, pernah mbah Kyai, lalu apakah aku harus memaku kepala istriku yang sekarang menyeramkan seperti kuntilanak itu. Istriku itukan manusia biasa , bukan hantu. Jadi bukannya berubah menjadi baik, tapi dia pasti mati kalau saya paku kepalanya.
Mbah Kyai : bukan begitu maksudku nak. Semua itu hanyalah kiasan. Kisah kuntilanak itu hanya sebuah cerita kehidupan ini. Lobangilah kepala istrimu itu! maksudnya bukalah cakrawala pola fikir dan prinsip hidupnya. Keluarkanlah semua bentuk pemikirannya yang selama ini salah, yang hanya melulu materialistis. Bersihkan otaknya dari tipuan tipuan nafsu yang menyesatkan, yang selalu saja mempengaruhi manusia untuk terseret ke lembah kehancuran.Kemudian setelah bersih, tancapkan paku yang runcing dari atas kepalanya. Maksudnya tanamkanlah seusatu yang runcing dan sesuatu yang kuat kedalam alam fikirnya. Yaitu keutamaan budi, atau budi pekerti yang luhur atau Akhlakul Qarimah. Dengan ketajaman budhi luhur, siapa saja akan mampu menembus peliknya kehidupan ini.Nak udin, bila engkau bisa menancapkan pasak keutamaan kedalam kepala istrimu, niscaya dia akan berubah menjadi bidadari yang rupawan cantik luar dalam. Dan itulah yang disebut pasangan sejati atau istri sejati, tak perlu engkau cari perempuan lain dengan alasan ketidak cocokan, tapi rubahlah dengan sabar, walau istrimu itu menyeramkan laksana kuntilanak 😛 .
Setelah mendengar wejangan dari mbah kyai tersebut, hati Udin jadi terang benderang dan dengan penuh keyakinan dia melangkahkan kakinya menuju rumahnya yang kini lebih sering mencekam. Jauh di relung hatinya berkata,” aku harus bisa mengubah istriku yang seperti kuntilanak itu supaya berubah menjadi bidadari”, walau sebetulnya aku tau, kebanyakan Kuntilanak ya tetap Kuntilanak .
rahayu…
merubah yang ada pada manusia ada yang mudah, ada yang sulit, atau tidak bisa diubah sama sekali misalnya watak,kalau watuk bisa diobati dengan obat batuk, kalau watak hayooo??? contohnya saya yakin seyakin-yakinnya orang spt ini ada dimana tempat….
sweet setuju,, hampir sama dengan topik postingan saya yang berjudul “bobroknya dunia” 😀 salam persahabatan selalu….
wass wb
====================================================
yach begitulah mas hidayat, sepertinya sudah jamannya kuntilanak menjadi bidadari, kawinnya sang jasad yang telah tunduk dengan rohani, kemudian syahadat. /
wah … bagus sekali perumpamaan yang mas Ngabehi tulis ini, yah memang sih pasti sulit selangit, karena kalau mudah kan berabe …. kuburan bisa rame karena didatangi untuk dicari kuntilanaknya 😀
setiap orang pasti pernah merasakan kesulitan tersebut … walau tidak sama persis, dan yang menang pasti orang yang punya kesabaran dan kesadaran yang tinggi, juga punya keberanian yang tinggi untuk merubah keadaan dan juga diri sendiri…
kalau kuntilanaknya si Julia Peres sih yahud juga mas …. mau … mau 😛
======================================================
😀 tenang aja mas keke, bentar lagi katanya mau jadi janda lho..
Sugeng dalu Ki. mudi Gusti Allah tansah paring berkah, wilujeng rahayu karaharjan dumateng panjenengan sakulawarga.
membaca tulisan reflektif Ki Ngabehi memang punya ciri khasnya sendiri sebagai kelebihannya. Sederhana, polos, namun mampu menghadirkan nuansa spiritual yang mendalam. Sebenarnya sangat banyak kejadian-kejadian di lingkungan kita yg terkesan sepele namun bila dicermati sangat besar falsafah hidup yg terkandung di dalamnya.
OBYEK BOLEH SAMA, namun cara pandang lah yg menentukan kualitas dari obyek tersebut. Kedalaman menguliti fenomena memproyeksikan siapa gerangan yang berkata-kata. Jalma tan kena kinira. Sambil mesam-mesem sendiri, terhiburlah hati, dapat bonus ilmu lagi. Matur nuwun Ki.
salam sejati
====================================================
Maturnuwun atas doa doa KiSabda buat saya, Mugi Gusti Allah ngijabahi penyuwunan kita semua.
Maaf Ki, ini cuma tulisannya wong bodho, jadi mohon maaf kalu tulisan ini kelihatan ngawur
Kelekatan mengganggu persepsi kita, itulah tema yang kerap kali muncul dalam perbincangan Sang Guru.
Para murid mendapatkan contoh yang sempurna ketika mereka mendengar Sang Guru bertanya kepada seorang ibu, “Bagaimana keadaaan anak perempuan Ibu?”
“O, putriku tersayang? Betapa beruntungnya dia! Dia mempunyai suami yang hebat, yang memberinya sebuah mobil, intan permata, dan pelayan-pelayan yang melayaninya. Sang suami melayani makan pagi di tempat tidur dan anakku bias tidur bermalas-malasan sampai siang. Betapa hebat pria itu!”
“Dan kabar anak laki-lakimu?”
“Ah, betapa malang anak itu setelah menikah. Ia memberikan mobil kepada istrinya, juga semua permata yang diinginkan istrinya serta sejumlah pelayan untuk melayaninya. Dan istrinya tetap tinggal di atas tempat tidur sampai siang!
Bahkan ia tidak mau bangun untuk menyediakan makan pagi bagi suaminya.”
“Setiap kali kamu berusaha mengubah orang lain,” kata Sang Guru, “tanyakan pada dirimu sendiri berikut ini: Apa yang akan diberikan oleh perubahan itu: kebanggaan, kesenangan, atau keuntunganku?”
Ia menceritakan kisah ini kepada mereka:
Seorang pria mau melompat dari jembatan. Seorang polisi bergegas menghampirinya, “Jangan! Jangan!” Sambung si polisi, “Jangan lakukan itu. Mengapa seorang muda seperti kamu yang bahkan belum lagi hidup, sampai berpikir untuk terjun ke dalam air?”
“Karena saya bosan hidup.”
“Nah, dengarkan saya. Jika kamu terjun ke dalam sungai itu, saya harus terjun juga menyusulmu untuk menyelamatkanmu. Mengerti? Air itu dingin sekali. Saya baru saja sembuh dari radang paru-paru. Tahu maksud saya? Saya bisa mati. Saya mempunyai istri dan empat anak. Apakah kamu mau hidup dengan beban pikiran seperti ini? Tentu saja tidak. Maka dengarkan saya. Jadilah orang baik-baik. Bertobatlah dan Allah akan mengampuni kamu. Pulanglah. Nah, dalam kesendirianmu dan di rumahmu yang sepi itu, gantunglah dirimu. “
Nyuwun ngapunten Kangmas menika mboten wonten maksud menapa2 namung bagi2 crita mawon saking kedadosan saben dinten. Mugi panjenengan saged nampi kanthi renaning penggalih lan kalih kula sareng2 mesem. wee… jebul donya iki ana-ana bae, ayo padha mesem
Mas Tommy kula tak ngguyu ngakak mawon
Sayangnya suka tidak terasa mas, saya suka ketawa sama temen saya, kalu abis difoto dia akan selalu nyeletuk ” lho uwis to?kok ra krasa. “
Maaf… saya rasa pak kiai pun gak akan bisa merubah sifat istri yang spt kuntilanak tersebut menjadi bidadari, saya menyangsikaznya. Karena menurut saya semuanya sudah terlambat. Jika kejadiannya seperti dalam cerita bapak, istri jelas salah namun suami lebih-lebih bersalah lagi karena tidak mampu menjadi imam. Pertanyaannya, pada waktu si udin kaya… apakah pernah si udin selalu mengajari istri untuk bersyukur? Pernahkan si udin mengajak & menyuruh istri sholat? Saya pikir tidak! Pertanyaan sederhana itu saja, mungkin si udin akan kesulitan untuk menjawabnya. lantas jika bukan kehancuran apakah ada kondisi lain lagi jika kita sedang ditimpa musibah?
Salam kenal ya pak… thanks artikelnya
Mas Behi, anda harus nraktir saya makan-makanan nyang enak-enak! Hehehehe 😀
Abis anda kalah maen tebak2an sama saya sieh 😉
http://budayajawa.wordpress.com/2009/03/02/memandang-kehidupan/#comment-309
emmmm tebakan saya kan ga mleset total, dia itu masih satu model dengan mas sohirin, tanyain deh kalu ga percaya, he he
menurut saya ,,, yang nraktir itu ya Mas Ratana
beliaunya kan baru pulang dari tamasya dari Palem
bang…???
Mas Hidayat, wajah anda di blog itu kaya Dewa Wisnu yah ? 😀
Dijejerin ya pas , cihuyyyyy!!! 😀
he he he…. 😀
ya enggak mirip, tapi dewa wisnu itu badannya gede…
I Nyoman yang bikin patung Garuda Wisnu Kencana itu maunya meniru dewa wisnu
yang dipatungkan sejak jaman kerajaan kediri/Daha, dimuseum Selo Mangleng Kediri ini
disebut sebagai Raja Airlangga yang naik Garuda, garudanya saja segede kerbau, untung saja patungnya segede kamar, jadi anak cucu bisa melihat sampai sekarang , seandainya patungnya kecil mungkin sudah dibawa para penjajah kenegerinya….
dewa wisnu pasti menitis, tapi titisannya belum diketahui…
ini semua dugaannya
klo saya melihat foto yg diatas serem banget kalau asoy banget coy…………!
sory. coy salah ngetik yang asoy tu foto yang bawah kayak aisyah gitu.
Berhala?
Islam?
http://islambukanpenyembahberhala.blogspot.com
tayangin yg laen yach…
Kalau sempat baca Kisah Nabi Ayub! Atau mungkin sudah?
Betul
mantap kang,
@kakang
maturnuwun atas kunjungannya digubuk yang reyot ini
wah…bagus sekali ki…
ini seperti…kalo menurut saya lho…seperti merubah api menjadi cahaya…yang dulunya marah2 menjadi sejuk dan tenang…ya inilah jihad sebenarnya yg merubah sadar akan keapian menjadi sadar yg penuh cahaya….btw klo jihad amrozy cs menurut saia adalah merubah sadar keapian menjadi sadar penuh asap….karena terbakar kena bom …wkwkwk… 😀
Selami taksih jejuluk menungso, tansah saget pikantuk hidayah senajan to kedah minangka ajelalar pahitipun gesang, ingkang kedah dipun pupus inggih meniko minangka para garwo kedah sagah mados nafkahipun keluwargo kanti margi ingkang halal, pramila saking ajejalar halal manah ingkang sampun angelanges saget dados pethak malih lan ugi saget dumuginipun fitrah menawi dipun jangkepi kaliyan nindak aken puasa ramadhon, insya Allah.